Hai sobat blog…
Setiap hari, kita pasti akan mengeluarkan urine dari dalam
tubuh lewat kencing atau buang air kecil. Urine bisa keluar selang beberapa
saat setelah kita minum air atau cairan.
Urine sendiri adalah hasil sisa metabolisme yang melalui
proses sekresi dari ginjal yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui
saluran kemih. Biasanya, urine mengandung zat yang sudah tidak diperlukan oleh
tubuh, sehingga perlu dikeluarkan karena dapat meracuni tubuh.
Namun, bagaimanakah proses pembentukan urine? Penasaran?
Yuk simak penjelasan berikut hingga tuntas ya!
Proses Terbentuknya Urine pada Manusia
Proses pembentukan urine di dalam tubuh adalah salah satu
cara alami tubuh untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme dan racun tubuh serta
kelebihan kadar air untuk memelihara kesehatan.
Proses pembentukan urine ini melibatkan beberapa organ
terutama organ seperti ginjal, kandung kemih, dan saluran kemih. Zat-zat sisa
atau produk sampingan dari metabolisme butuh dikeluarkan oleh tubuh melalui
pengeluaran urine dan tinja. Semakin banyak cairan yang dikonsumsi Chelsea Islan, maka
semakin banyak urine yang akan dihasilkan oleh tubuh.
Lihat juga: Fakta menarik capybara
Pembentukan urine terdiri atas tiga tahap, yakni filtrasi
(penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi atau sekresi
(pengumpulan). Berikut penjelasannya.
1. Filtrasi (penyaringan)
Proses pembentukan urine dimulai dengan tahap filtrasi
darah yang masuk ke ginjal melalui pembuluh darah. Tahapan penyaringan ini terjadi
di badan malphigi, bagian nefron ginjal yang terdiri atas glomerulus dan
kapsula bowman. Glomerulus berfungsi menyaring zat sisa yang terlarut dalam
darah dan membuang cairan serta elektrolit berlebih dari tubuh.
Lihat juga : Profil Shenina Cinnamon
Zat-zat yang dapat melewati saringan glomerulus adalah
zat-zat bermolekul kecil seperti air, garam, amonia, urea, ion anorganik, dan
glukosa. Hasil penyaringan ini kemudian disebut sebagai urine primer.
2. Reabsorpsi (penyerapan kembali)
Selanjutnya, urine primer akan masuk ke tahap reabsorpsi
atau penyerapan kembali. Penyerapan tersebut dilakukan di tubulus proksimal
nefron, tubulus distal, dan tubulus pengumpul. Air, glukosa, asam amino,
natrium dan nutrisi lainnya diserap kembali ke aliran darah di kapiler yang
mengelilingi tubulus.
Setelah itu, air bergerak melalui proses osmosis, yaitu
pergerakan air dari area yang terkonsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih
rendah. Hasil tahap reabsorbsi disebut sebagai filtras tubulus atau urine
sekunder. Kandungan urine sekunder adalah air, gara, urea, dan pigmen empedu
yang akan memberi warna dan bau pada urine.
Lihat juga : Profil Catlin Halderman
3. Augmentasi (pengumpulan)
Augmentasi merupakan tahap terakhir dari proses pembentukan
urin pada tubuh manusia. Jadi, seperti yang disebutkan di atas, zat-zat yang
tidak diperlukan oleh tubuh akan disekresikan, di sinilah tempatnya.
Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal dan tubulus
kolektivus (pengumpul) sebagai tempat penyimpanan urin untuk sementara. Di
tahap ini masih terjadi penyerapan kembali pada air, garam NaCl dan urea
sehingga terbentuk urin sebenarnya yang harus dibuang oleh tubuh.
Dari saluran itu, urin kemudian memasuki pelvis renalis,
lalu mengalir ke ureter dan kantung kemih. Nah, ketika kandung kemih penuh, kamu
akan merasakan keinginan untuk buang air kecil. Disitulah urine keluar dari
tubuhmu.
Nah, itulah seputar informasi terkait proses terbentunya
urine pada tubuh manusia. Semoga bermanfaat!
Komentar
Posting Komentar