Hujan merupakan salah satu fenomena alam yang kerap dijumpai dalam kehidupan manusia. Namun, apakah kamu tahu bagaimana proses terjadinya hujan?
Fenomena
hujan termasuk ke dalam bagian dari proses terbentuknya air di bumi. Proses ini
dapat dijelaskan melalui siklus hidrogen atau yang sering disebut dengan proses
perubahan bentuk air di bumi yang terjadi secara berulang.
Ingin
tahu bagaimana proses terjadinya hujan? Yuk ikuti penjelasan berikut ini!
Proses Terjadinya Hujan
1. Evaporasi
Evaporasi
adalah proses mengubah air yang berwujud cair menjadi air dalam wujud gas atau
penguapan. Hal ini memungkinkan gas tersebut naik ke atas atmosfer bumi.
Semakin tinggi panas matahari, maka semakin banyak pula jumlah air yang menjadi
uap air dan naik ke atmosfer bumi.
2. Transpirasi
Tahap
selanjutnya adalah penguapan air. Penguapan air tidak hanya terjadi di tanah,
tetapi juga berlangsung di jaringan makhluk hidup. Pada dasarnya, prinsip kerja
transpirasi dengan evaporsi yang hampir sama. Keduanya mengubah air menjadi uap
air yang akan naik ke atas atmosfer.
3. Kondensasi
Kemudian,
uap air akan mengalami kondensasi atau pengembunan berupa wujud
partikel-partikel perubahan wujud terjadi karena pengaruh suhu udara yang
sangat rendah saat berada di ketinggian.
Partikel-partikel
es tersebut kemudian terbentuk menjadi awan jenuh yang selanjutnya akan menjadi
permulaan proses terjadinya hujan.
4. Presipitasi (hujan)
Tahapan
inilah menjadi tahap terjadinya hujan. Pasalnya, pada tahapan ini awan-awan
jenuh yang berisi titik-titik air di atmosfer bertambah dingin. Hal tersebut
membuat awan akan semakin berat hingga akhirnya titik-titik air yang
dikandungnya turun ke permukaan bumi.
Peristiwa
jatuhnya titik-titik air dari atmosfer ke permukaan bumi inilah yang dinamakan
hujan. Bila suhu yang ada di sekitar kurang dari 0 derajat celcius, kemungkinan
akan terjadi hujan salju atau hujan es.
3 Jenis Hujan
1. Hujan orografis atau hujan
pegunungan
Hujan
terjadi apabila angin yang membawa uap air harus naik ke atas pengunungan
(oro). Awan yang bertambah berat akan membuat turunnya hujan.
2. Hujan zenithal atau hujan konvensi
Hujan
terjadi karena kuatnya pemanasan matahari di khatulistiwa, sehingga menyebabkan
penguapan yang naik secara vertikal (konveksi).
Masa
udara yang naik tersebut terus mengalami penurunan suhu sehingga terjadi
pengembunan dan awan konveksi. Awan itu jatuh dan menjadi hujan.
3. Hujan prontal
Terjadinya
hujan apabila ada pertemuan massa udara panas yang mengandung air dengan massa
udara dingin di sepanjang daerah miring (front). Kemudian, di daerah tersebut
terjadi pengembunan yang luar biasa sehingga akan menghasilkan hujan.
Fenomena
proses terjadinya hujan menjadi bagian penting dalam siklus hidrologi.
Pasalnya, dibutuhkan perputaran air yang berulang kali secara terus menerus
mulai dari air menjadi uap yang kemudian menjadi air.
Itulah seputar informasi mengenai proses terjadinya hujan. Bagaimana,
apakah sampai sini kamu sudah paham? Komen di bawah yah.
Komentar
Posting Komentar